Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Yeremia 17:7 ??

Minggu, 26 Oktober 2014

INFORMASI PENTING

Mulai tanggal 15 November 2014 - Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat MAKARIOS - BALIKPAPAN akan beribadah di HOTEL HAKAYA - Kompleks Bandara International SEPINGGAN Balikpapan.

Jumat, 24 Oktober 2014

5 penyakit yang dipicu oleh stress


Jangan kira stres hanya berkaitan dengan mental dan pikiran. Stres juga mempengaruhi tubuh secara keseluruhan, bahkan bisa mengganggu kesehatan fisik Anda. Tanpa disadari, stres memiliki imbas yang sangat besar, lebih dari yang Anda bayangkan. 

Add caption
Stres bahkan diketahui sebagai akar dari berbagai penyakit serius yang bisa menimpa Anda. Berikut adalah beberapa jenis penyakit serius yang bisa dipicu oleh stres, seperti dilansir oleh Merdeka.com.
1. Penyakit jantung
Stres akan memicu hormon stres seperti adrenalin, cortisol, dan noradrenalin dalam tubuh. Ketika stres, tubuh akan memproduksi hormon-hormon ini. Jika stres terus berkelanjutan, maka produksi hormon stres tersebut akan semakin banyak dan bisa menyebabkan masalah pada kesehatan jantung. 

Hormon tersebut akan meningkatkan detak jantung karena ada banyak darah yang harus dipompa dalam satu waktu. Ini menyebabkan tekanan darah meningkat dengan cepat. Ketika stres sudah hilang, tubuh memang akan kembali normal. Namun jika stres berlangsung dalam waktu yang lama, kenaikan tekanan darah ini bisa berbahaya. Hal ini bisa memicu penyakit jantung, terutama pada wanita yang sudah mengalami menopause dan memiliki lebih sedikit estrogen.


2. Masalah pencernaan
Ketika mengalami stres, sistem pencernaan akan bereaksi dengan cara yang aneh. Masalah pencernaan merupakan salah satu masalah utama yang sering muncul saat stres. Stres bisa menyebabkan rasa mual dan sakit pada perut. Ketika stres, penyerapan makanan pada usus akan bermasalah dan mempengaruhi gerakan usus sehingga bisa memicu diare. 

Tak hanya itu, salah satu masalah yang terjadi pada pencernaan saat stres adalah meningkatnya asam lambung. Hal ini terjadi karena terlalu banyak makan. Seseorang cenderung lebih banyak makan ketika mengalami stres. Begitu juga bagi mereka yang memiliki kebiasaan merokok atau minum alkohol. Hal ini bisa memicu terjadinya heartburn dan menaikkan asam lambung.

3. Asma
Selama ini asma berkaitan dengan sistem pernapasan dan organ-organ pernapasan. Asma juga bisa dipicu oleh alergi, seperti alergi debu atau dingin. Namun tak banyak yang menyadari bahwa asma juga bisa dipicu oleh rasa stres. 

Stres juga bisa mempengaruhi sistem pernapasan Anda. Saat stres, respon tubuh alami adalah membuat bernapas menjadi lebih susah. Bagi mereka yang sudah memiliki masalah dengan paru-paru atau pernapasan, stres ini bisa memicu terjadinya serangan asma. Udara akan sulit masuk antara hidung dengan paru-paru sehingga membuat susah bernapas. Jika dalam tahap yang fatal, serangan asma ini juga bisa berujung pada kematian.


4. Masalah reproduksi
Stres juga bisa berimbas pada kesehatan reproduksi Anda. Stres yang berkelanjutan akan mengganggu siklus menstruasi. Ini akan memicu rasa sakit yang berlebihan saat menstruasi dan siklus menstruasi yang tidak stabil. Stres juga memperburuk gejala PMS (sindrom pra-menstruasi) seperti membuat mood menjadi labil, kram, kembung, dan lainnya. Stres yang berkepanjangan juga bisa menyebabkan menurunnya libido dan gairah seksual. 
5. Diabetes
Hormon stres tak hanya bisa berbahaya bagi jantung, melainkan juga bisa memicu diabetes. Ketika mengalami stres, tubuh akan memproduksi banyak hormon stres seperti cortisol dan epinephrine. Hormon ini memicu lever untuk memproduksi lebih banyak glukosa. Biasanya ini digunakan pada situasi yang genting. Namun ketika stres, glukosa yang dihasilkan ini pada akhirnya tak akan digunakan oleh tubuh. 

Akhirnya, tubuh akan kembali menyerap gula darah yang diproduksi berlebihan tersebut. Jika Anda mengalami stres berkali-kali, maka kelebihan gula darah yang diproduksi oleh lever akan menyebabkan masalah dan bisa memicu terjadinya diabetes tipe-2. Hal ini lebih rentan terjadi pada orang yang mengalami obesitas dan yang gula darahnya mudah naik.
 

Itulah beberapa masalah kesehatan yang bisa dipicu oleh stres. Jangan lagi meremehkan stres yang dirasakan. Sebelum stres menyebabkan munculnya masalah kesehatan di atas, sebaiknya segera atasi stres yang Anda rasakan.
 

Tempat Ibadah Yang Baru


Rabu, 21 Mei 2014

Zat Pewarna dalam Makanan yang Diproses Sangat Tinggi

Makanan yang diproses atau diolah terlalu lama seperti berbagai jenis panganan yang dijual ternyata mengandung zat pewarna sangat tinggi. Makanan tersebut antara lain sereal, permen, dan juga cakes. 
Di Amerika Serikat, perusahaan makanan dan minuman memang diwajibkan untuk menyebutkan zat pewarna buatan yang dipakai dalam labelnya. Tetapi jumlah spesifik zat pewarna tersebut tidak dicantumkan.

Beberapa penelitian menunjukkan, sebagian besar anak sensitif terhadap zat pewarna buatan atau pun zat pengawet lain dalam makanan. Zat pewarna buatan bahkan dikaitkan dengan gangguan konsentrasi atau perilaku hiperaktif pada anak.

Penelitian terbaru mengenai jumlah zat pewarna ini dilakukan terhadap berbagai produk makanan di pasaran yang sering menjadi favorit anak-anak. Makanan tersebut memang disukai anak karena warnanya yang mencolok. 

Selain mengandung zat pewarna, makanan tersebut umumnya tinggi gula. Selain sereal, permen, cakes, cokelat dan gula halus juga mengandung zat pewarna dalam jumlah besar. 

Semakin berwarna makanan dan minuman, makin tinggi kandungan zat pewarna sintetisnya. "Makanan berwarna putih seperti mashmallow dan cherry ternyata juga diberi zat pewarna," kata Laura J Steven, peneliti. 

Beberapa jenis produk kesehatan seperti obat kumur dan pasta gigi juga ada yang diberi zat pewarna buatan. 

Sebenarnya ada banyak alternatif pewarna alami, tetapi zat pewarna ini biasanya tidak tahan panas, tidak tahan pada pemrosesan dan juga cahaya

Selasa, 06 Mei 2014

MANFAAT JAHE
TRIBUNKALTIM.co.id  - Jahe telah dikenal memiliki nilai manfaat kesehatan sejak ribuan tahun lalu. Pemanfaatan rempah ini pun sangat beragam, dari mulai untuk makanan, minuman, hingga produk-produk kecantikan.

Literatur kuno dari Timur Tengah, Asia, dan Eropa mengungkapkan manfaat jahe yang luar biasa. Bersama kunyir, kapulaga, dan kencur, jahe dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan holistik. Di samping itu, jahe juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Ini adalah beberapa contoh manfaat kesehatan dari jahe.

1. Melancarkan aliran darah
Jahe mengandung kromium, magnesium, dan seng. Mineral-mineral tersebut diketahui diperlukan untuk menjaga aliran darah yang normal dan sehat.

2. Mengatasi mual saat hamil (morning sickness)
American Pregnancy Association merekomendasikan konsumsi jahe dalam bentuk-bentuk yang berbeda seperti teh atau selai. Tujuannya adalah untuk mengatasi mual di pagi hari yang kerap dijumpai oleh wanita hamil.
Sebuah studi pada 2011 menemukan, manfaat jahe untuk mengatasi mual mungkin tidak semulus yang diduga sebelumnya. Menurut studi tersebut, jahe efektif dalam mengatasi mual, namun manfaatnya tidak konsisten. Karena itu, sebelum memanfaatkannya untuk mengatasi mual, perlu konsultasi terhadap dokter terlebih dahulu.

3. Meningkatkan laju metabolisme
Jahe meningkatkan suhu tubuh sehingga mempercepat pembakaran kalori saat berolahraga. Jahe juga memberikan efek hangat pada makanan sehingga lebih mudah membuat tubuh kenyang. Dalam sebuah studi pada 2012, jahe menimbulkan rasa hangat pada tubuh sehingga dengan mengonsumsinya bisa mengurangi rasa lapar.

4. Mengurangi nyeri otot setelah olahraga
Sebagai agen anti-inflamasi yang kuat, jahe membantu untuk mengurangi nyeri otot. Sebuah riset dalam
 Journal of Painmenemukan, jahe dapat menghalangi pembentukan senyawa yang menyebabkan inflamasi, prostaglandin, dan leukotrin yang menyebabkan terjadinya nyeri otot. Peneliti juga menemukan, jahe memiliki efek antioksidan sehingga dapat mengurai peradangan.

5. Mencegah pertumbuhan sel kanker usus besar

Sebuah studi dari University of Mennesota's Hormel Institute menemukan, senyawa-senyawa dalam jahe bersifat antikanker. Karenanya, rutin mengonsumsi jahe dapat membantu melawan pertumbuhan sel kanker usus besar.

6. Mengobati asma
Peneliti asal Columbia University mengatakan, jahe yang dipasangkan dengan pengobatan bronkodilatasi dapat membantu memberikan rasa rileks pada otor halus di sekitar saluran napas. Artinya, jahe membuat pengobatan asma makin efisien.

Pelayanan dalam Kasih