Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Yeremia 17:7 ??

Jumat, 08 November 2013

JEJAK KAKI ALLAH DALAM PENCIPTAAN

Kisah 14:15-17: “Ia bukan tidak menyatakan dirinya dengan berbagai dengan berbagai-bagai kebajikan.
Walaupun Allah belum menyatakan diri-Nya pada indera kita, karena kita tidak dapat melihat Dia, atau mendengar-Nya, atau menjamah-Nya namun ia tidak membiarkan kita meraba-raba dalam kebingungan dan kebimbangan tanpa bukti tentang keberadaan-Nya
            Pengarang buku yang sangat terkenal “Kebahagiaan Sejati” menjelaskannya sebagai berikut:  Allah tidak pernah menyuruh kita untuk mempercayai tanpa bukti yang cukup yang menjadi dasar iman kita. Keberadaan-Nya, tabiat-Nya, kebenaran dari firman-Nya, semuanya didasarkan atas kesaksian yang menarik pada pikiran kita, dan kesaksian ini berkelimpahan. Hlm 105. Apakah bukti-bukti keberadaan Allah, dan dimana kita boleh memperolehnya?
            Dalam pelajaran ini kita akan mempelajari tiga bukti yang sangat jelas mengenai Allah, yang kita sebut “jejak kaki Allah dalam penciptaan.” Bukti-bukti ini selalu ada pada setiap orang yang mau menggunakan mata, telinga dan kuasa akal mereka.

1. JEJAK KAKI ALLAH DI BUMI
  • Ayub 12:7-10 “Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara,....bertuturlah kepada bumi,.... bahkan burung di laut akan bercerita kepadamu.
  • Mat 6:28,29 “perhatikanlah bunga bakung di ladang.”
  • Rm 1:19,20 “Sebab apa yang tidak nampak daripada-Nya,.... dapat nampak kepada pikiran dari kaya-Nya.”
            Disekitar kita, dibumi, laut dan udara, terdapat bukti-bukti yang tidak terhitung banyaknya keteraturan, keindahan, ketepatan, penyesuaian dan perencanaan yang amat baik. Perhatikanlah rencana penciptaan yang menakjubkan ini: keindahan dan semerbaknya bunga, butir-butir kepingan salju.  Sayap kupu-kupu, sarang laba-laba, bulu burung, tongkol jagung.  Naluri yang menakjubkan serta mekanisme lebah madu. Perpindahan burung-burung setiap tahun yang begitu ajaib. Sistem “radar” kelelawar yang amat peka dan cerdik.

Sekarang kita bertanya: dapakah keajaiban ciptaan ini menciptakan dirinya sendiri?

2. JEJAK KAKI ALLAH DI LANGIT
  • Mzm 19:1 “langit menceritakan kemuliaan Allah.”
  • Kej 15:5 “coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang”
  • Neh 9:6 “Engkau telah menjadikan langit, Engkau memberikan hidup kepada semuanya itu.”
  • Yes 40:26 “arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu?.”

Di langit yang tinggi di atas sana terdapat bukti-bukti dari hal pola, keteraturan, keindahan, ketepatan dan tujuan yang jelas seperti kita lihat di bumi kita ini tetapi dibesarkan sampai pada tingkat yuang mempesona. Perhatikan dan pikirkanlah keajaiban cakrawala yang penuh bintang itu: besarnya yang luar biasa, beratnya, kecepatannya, jumlahnya, jaraknya serta suhu udara pada jutaan planet dan bintang-bintang. Perhitungan yang tepat serta koordinasi timbangan, gerakan, kecepatan, suhu dan orbitnya. Keseimbangan gaya tarik dan gaya dorong. Waktu yang sangat tepat. Sinkronisasi yang sempurna. Keberaturan yang bagaikan jam. Semuanya terpelihara dalam keselarasan dengan mengikuti peraturan dan kendali secara konstan.


Sekarang, mari kita tanya lagi: bisakah keajaiban ini terjadi dengan sendirinya?

3. JEJAK  KAKI  ALLAH  DALAM  TUBUH  KITA
  • Kel 4 : 11  “Siapakah yang membuat lidah manusia?....Bukankah  Aku, yakni  Tuhan?”
  • Maz 94 : 9 “Dia yang menamakan telinga,masakan tidak mendengar?”
  • Maz 94:9 “Dia yang membentuk mata, masakan tidak memandang?”
  • Maz 139:14 “Kejadianku dashyat dan ajaib.”

            Dalam tubuh manusia terdapat juga bukti-bukti yang menakkjubkan dari pola yang luar biasa, koordinasi, adaptasi dan pikiran yang kreatif yang juga kita dapat lihat di langit dan di bumi.  Coba bayangkan keajaiban bait suci tubuh itu: sel hidup, jantung, otak, mata, telinga, tangan. Indra peraba, perasa dan penciuman. Sistem pencernaan. Keajaiban sistem reproduksi dan pertumbuhan kelenjar. Mekanisme tubuh untuk pertahanan dan penyembuhan.
            Bagaimana kita menaggapi bukti tentang rencana yang sempurna dan pemikiran atas bumi, langit dan dalam tubuh kita?  Kita tidak bole bersikap tidak mau tahu.  Benda-benda menuntut satu penjelasan yang rasional. Eksistensinya karena disain ataukah hanya kebetulan. Ciptaan Allah ataukah secara kebetulan saja? Tidak ada alasan untuk netral. Karena itu marilah kita tanya untuk ketiga kalinya :  dapatkah ciptaan yang ajaib ini menciptakan dirinya sendiri?
            Apakah anda pernah mendengar cerita mengenai sebuah jam yang pernah membuat dirinya sendiri? Ceritanya adalah sebagai berikut : setelah larut malam Joe Brown terbangun dengan suatu perasaan tidak enak bahwa sesuatu sedang terjadi dalam kamar tidurnya. Ia berbaring telentang tanpa bersuara seraya memasang kuping karena ingin tahu. Tiba-tiba ia mendengar suara ceklekan dan suara gemericik dari arah meja riasnya. Kemudian ia mengambil senternya dan menyalakan senter itu kearah suara yang aneh itu ..... lalu mata Joe terbelalak.  Apa yang kelihatannya ajaib betul-betul terjadi di atas meja rias itu! Diatas meja itu berserakan bagian-bagian jam tersebut. Tetapi anehnya bagaian-bagian jam itu tidak teletak diam. Seperti seorang aktor yang sedang berlakon, semua bagian jam itu menari sebagai benda hidup! Jam itu tertelungkup dan semua bagian yang berserakan itu masuk ke dalam jam dalam posisi yang tepat, seolah-olah dituntun oleh makhluk yang tidak kelihatan.
            Sewaktu Joe memperhatikan dengan mulut terbuka, per besar, per halus dan roda-rodanya semua melompat dan masuk kedalam jam itu, masing-masing mengambil posisi yang sempurna.  Kemudian roda penggerak, roda-roda kecil dan piringan semua mengambil tempatnya, lalu berhenti, lalu beberapa sekrup menari-nari, melompat ke dalam dan memutar semua bagian jam itu pada tempatnya.  Penutup jam itu juga menceklek sendiri.  Lalu dengan mudahnya jam itu berbalik keatas.  Muka jam itu, jarum penunjuk dan kacanya mengambil tempatnya, lalu memutar jam itu, dan jam itupun meulai berbunyi tik-tik-tik-!.................
            Apakah anda percaya pada cerita ini? Kelihatannya tidak masuk akal, bukan? Namun hal ini yang tidak mungkin seperti sebuah jam yang membuat dirinya sendiri adalah sebuah mukjizat kecil dibanding dengan mata atau telinga atau jantung atau otak atau jagat raya yang membuat dirinya sendiri.

Kesimpulan :
Dalam buku Ibrani, Rasul Paulus menyimpulkan bukti-bukti tentang keberadaan Allah sebagai berikut;

Ibrani 3:4 “sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.” Sekarang katakanlah dengan jujur  dapatkah anda melihat ada kesalahan pada kesimpulan ini? Inilah satu-satunya penjelasan yang rasional atas keajaiban kejadian yang kita sudah pelajari dalam pasal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar