Kisah 14:15-17: “Ia bukan
tidak menyatakan dirinya dengan berbagai dengan berbagai-bagai kebajikan.
Walaupun Allah belum menyatakan
diri-Nya pada indera kita, karena kita tidak dapat melihat Dia, atau mendengar-Nya,
atau menjamah-Nya namun ia tidak membiarkan kita meraba-raba dalam kebingungan
dan kebimbangan tanpa bukti tentang keberadaan-Nya
Pengarang
buku yang sangat terkenal “Kebahagiaan
Sejati” menjelaskannya sebagai berikut:
Allah tidak pernah menyuruh kita
untuk mempercayai tanpa bukti yang cukup yang menjadi dasar iman kita.
Keberadaan-Nya, tabiat-Nya, kebenaran dari firman-Nya, semuanya didasarkan atas
kesaksian yang menarik pada pikiran kita, dan kesaksian ini berkelimpahan. Hlm 105. Apakah
bukti-bukti keberadaan Allah, dan dimana kita boleh memperolehnya?
Dalam
pelajaran ini kita akan mempelajari tiga bukti yang sangat jelas mengenai
Allah, yang kita sebut “jejak kaki Allah
dalam penciptaan.” Bukti-bukti ini selalu ada pada setiap orang yang mau
menggunakan mata, telinga dan kuasa akal mereka.
1. JEJAK KAKI ALLAH DI BUMI
- Ayub 12:7-10 “Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara,....bertuturlah kepada bumi,.... bahkan
burung di laut akan bercerita
kepadamu.
- Mat 6:28,29 “perhatikanlah bunga
bakung di ladang.”
- Rm 1:19,20 “Sebab apa yang tidak
nampak daripada-Nya,.... dapat nampak kepada pikiran dari kaya-Nya.”
Disekitar
kita, dibumi, laut dan udara, terdapat bukti-bukti yang tidak terhitung
banyaknya keteraturan, keindahan,
ketepatan, penyesuaian dan perencanaan yang amat baik. Perhatikanlah rencana penciptaan yang
menakjubkan ini: keindahan dan semerbaknya bunga, butir-butir kepingan
salju. Sayap kupu-kupu, sarang laba-laba, bulu burung, tongkol jagung. Naluri yang menakjubkan
serta mekanisme lebah madu. Perpindahan burung-burung setiap tahun yang begitu ajaib. Sistem
“radar” kelelawar yang amat peka dan cerdik.
Sekarang kita bertanya: dapakah keajaiban ciptaan ini menciptakan dirinya
sendiri?
2. JEJAK KAKI ALLAH DI LANGIT
- Mzm 19:1 “langit menceritakan
kemuliaan Allah.”
- Kej 15:5 “coba lihat ke
langit, hitunglah bintang-bintang”
- Neh 9:6 “Engkau telah
menjadikan langit, Engkau memberikan hidup kepada semuanya itu.”
- Yes 40:26 “arahkanlah matamu
ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu?.”
Di langit yang tinggi di atas sana
terdapat bukti-bukti dari hal pola, keteraturan, keindahan, ketepatan dan
tujuan yang jelas seperti kita lihat di bumi kita ini tetapi dibesarkan sampai
pada tingkat yuang mempesona. Perhatikan dan pikirkanlah keajaiban cakrawala
yang penuh bintang itu: besarnya yang luar biasa, beratnya, kecepatannya,
jumlahnya, jaraknya serta suhu udara pada jutaan planet dan bintang-bintang.
Perhitungan yang tepat serta koordinasi timbangan, gerakan, kecepatan, suhu dan
orbitnya. Keseimbangan gaya tarik dan gaya dorong. Waktu yang sangat tepat.
Sinkronisasi yang sempurna. Keberaturan yang bagaikan jam. Semuanya terpelihara
dalam keselarasan dengan mengikuti peraturan dan kendali secara konstan.
Sekarang, mari kita tanya lagi:
bisakah keajaiban ini terjadi dengan sendirinya?
3. JEJAK KAKI ALLAH
DALAM TUBUH KITA
- Kel 4 : 11 “Siapakah yang membuat lidah
manusia?....Bukankah Aku,
yakni Tuhan?”
- Maz 94 : 9 “Dia yang menamakan
telinga,masakan tidak mendengar?”
- Maz 94:9 “Dia yang membentuk
mata, masakan tidak memandang?”
- Maz 139:14 “Kejadianku dashyat
dan ajaib.”
Dalam
tubuh manusia terdapat juga bukti-bukti yang menakkjubkan dari pola yang luar biasa,
koordinasi, adaptasi dan pikiran yang kreatif yang juga kita dapat lihat di langit dan di
bumi. Coba bayangkan keajaiban bait suci
tubuh itu: sel hidup, jantung, otak,
mata, telinga, tangan. Indra peraba, perasa dan penciuman. Sistem pencernaan.
Keajaiban sistem
reproduksi dan pertumbuhan kelenjar. Mekanisme tubuh untuk pertahanan dan
penyembuhan.
Bagaimana kita
menaggapi bukti tentang rencana yang sempurna dan pemikiran atas bumi, langit
dan dalam tubuh kita? Kita tidak bole
bersikap tidak mau tahu. Benda-benda
menuntut satu penjelasan yang rasional. Eksistensinya karena disain ataukah
hanya kebetulan. Ciptaan Allah ataukah secara kebetulan saja? Tidak ada alasan
untuk netral. Karena itu
marilah kita tanya untuk ketiga kalinya :
dapatkah ciptaan yang ajaib ini
menciptakan dirinya sendiri?
Apakah
anda pernah mendengar cerita mengenai sebuah jam yang pernah membuat dirinya
sendiri? Ceritanya adalah sebagai berikut : setelah larut malam Joe Brown
terbangun dengan suatu perasaan tidak enak bahwa sesuatu sedang terjadi dalam
kamar tidurnya. Ia berbaring telentang tanpa bersuara seraya memasang kuping
karena ingin tahu. Tiba-tiba ia mendengar suara ceklekan dan suara gemericik
dari arah meja riasnya. Kemudian ia mengambil senternya dan menyalakan senter
itu kearah suara yang aneh itu ..... lalu mata Joe terbelalak. Apa
yang kelihatannya ajaib betul-betul terjadi di atas meja rias itu! Diatas
meja itu berserakan bagian-bagian jam tersebut. Tetapi anehnya bagaian-bagian
jam itu tidak teletak diam. Seperti seorang aktor yang sedang berlakon, semua
bagian jam itu menari sebagai benda hidup! Jam itu tertelungkup dan semua
bagian yang berserakan itu masuk ke dalam jam dalam posisi yang tepat, seolah-olah dituntun oleh makhluk yang
tidak kelihatan.
Sewaktu
Joe memperhatikan dengan mulut terbuka, per besar, per halus dan roda-rodanya semua melompat
dan masuk kedalam jam itu, masing-masing mengambil posisi yang sempurna. Kemudian roda penggerak, roda-roda kecil dan
piringan semua mengambil tempatnya, lalu berhenti, lalu beberapa sekrup menari-nari, melompat ke dalam dan memutar semua bagian jam itu
pada tempatnya. Penutup jam itu juga
menceklek sendiri. Lalu dengan mudahnya
jam itu berbalik keatas. Muka jam itu,
jarum penunjuk dan kacanya mengambil tempatnya, lalu memutar jam itu, dan jam
itupun meulai berbunyi tik-tik-tik-!.................
Apakah
anda percaya pada cerita ini? Kelihatannya tidak masuk akal, bukan? Namun hal
ini yang tidak mungkin seperti sebuah jam yang membuat dirinya sendiri adalah
sebuah mukjizat kecil
dibanding dengan mata atau telinga atau
jantung atau otak atau jagat raya yang membuat dirinya sendiri.
Kesimpulan :
Dalam buku Ibrani, Rasul Paulus menyimpulkan bukti-bukti tentang keberadaan
Allah sebagai berikut;
Ibrani 3:4 “sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi
ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.” Sekarang katakanlah
dengan jujur dapatkah anda melihat ada kesalahan pada
kesimpulan ini? Inilah satu-satunya penjelasan yang rasional atas keajaiban
kejadian yang kita sudah pelajari dalam pasal ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar